FGB adalah sebuah wadah bagi masyarakat gongseng (gunung gajah)yang ada diperantauan, yang mempersatukan dan berprinsip sosial.....
Rabu, 17 Oktober 2012
Jumat, 21 September 2012
Kepala SDN 01 Gongseng yang juga merangkap Kepala SMP Negeri Gongseng Satu Atap
Putus Mata Rantai Keterbatasan
Ditulis oleh Radar Tegal
Wednesday, 05 September 2012
MENGELOLA lembaga pendidikan di wilayah perbatasan bukanlah
persoalan mudah. Melihat kondisi medan jalan yang kurang bersahabat, tentu bagi
guru lain menjadi persoalan. Namun hal itu bukanlah halangan bagi Sukardi SPd
Kepala SDN 01 Gongseng yang juga merangkap Kepala SMP Negeri Gongseng Satu Atap
Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang.
Baginya, adaptasi
sosial menjadi tolak ukur untuk mengetahui sejauhmana nilai-nilai yang
dijunjung tinggi di tengah masyarakat Desa Gonseng. Warga yang notabene dalam
keseharian sebagai petani tadah hujan dan perantau ini, cukup menjadi
prinsipnya betapa pendidikan harus menjadi kewajiban untuk dilaksanakan demi
untuk memajukan desa di masa mendatang.
Di samping itu,
bagaimana mengajak masyarakat agar sadar menyekolahkan anak dalam program Wajar
Dikdas (Wajib Belajar Pendidikan Dasar) 9 tahun. Dia justru malu berpangku
tangan, sehingga apapun yang namanya kegiatan di tengah masyarakat senantiasa
melakukan sosialisasi pentingnya Wajar Dikdas, menjadi strategi. Bahkan untuk
menyerap siswa baru dari wilayah Kabupaten Tegal melakukan buka meja ke
sejumlah SD-SD di Kecamatan Warureja dan Suradadi.
“Al hasil siswa SMPN
banyak juga dari Kabupaten Tegal. Itulah asiknya mengelola pendidikan di
perbatasan. Jadi jangan sampai yang namanya Perbataan tidak mampu memotong mata
rantai Keterbatasan. Era global kok masih saja tertinggal, jadi jangan sampai
masyarakat melakukan pembiaran terhadap anaknya untuk tidak sekolah,” tandas
pria kelahiran Desa Kejene yang saban hari menggunakan sepeda motor trail
Suzuki TRS pulang balik Gongseng-Kejene.
“Bagi saya medan
jalan Kejene-Gongseng sepanjang 8 KM dengan kondisi sekarang sudah menjadi
sahabat, apa yang dipersoalkan terpenting adalah pengabdian agar anak-anak
menjadi cerdas,”ujarnya.
Sepanjang mengelola
SD dan SMPN di Desa Gongseng yang membuat was-was justru tatkala musim hujan
tiba, sementara Sungai Kali Rambut meluap. Bayangan kekhawatiran tiba-tiba
muncul, jangan-jangan guru-guru dari Comal, Pemalang dan Tegal tak bisa
menyeberang. “Lantas bagaimana kalo klelep wah – wah. Makanya sebelum mereka
kelihatan di bibir sungai saya lebih awal siaga menjemput mereka bersama warga
disini untuk menyeberangkan hingga sampai ke sekolah.” (sri)
Selasa, 10 Juli 2012
Pangdam IV Diponegoro Hadiri Penutupan TMMD di Pemalang (Gongseng)
Thursday, 14 June 2012 15:36
Randudongkal.
(14/06/2012) Pangdam IV Diponegoro Mayjend TNI
Mulhim Ir Asyrof menghadiri penutupan TMMD Tahap I Reguler 88 Tahun 2012
di Desa Gongseng Kecamatan Randudongkal, Selasa, 12 Juni 2012. Upacara
penutupan berlangsung di lapangan Desa Kejene Kecamatan Randudongkal dengan
Inspektur Upacara Bupati Pemalang H Junaedi, SH.MM. Selain Pangdam, hadir juga
Danrem 071 Wijaya Kusuma Kolonel Inf. Cecep R.Mujono, Wakil Bupati Pemalang Mukti
Agung Wibowo, ST dan anggota Forum Muspida Kabupaten Pemalang serta para
pejabat tingkat BAKORWIL III dan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Pemalang.
Upacara
penutupan menjadi meriah dengan ditampilkannya pagelaran Babad Argoliman oleh
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang dan SMK Liberty.
Gubernur
Jawa Tengah H Bibit Waluyo dalam sambutan tertulis yang dibacakan Bupati
Pemalang H Junaedi, SH.MM mengatakan TMMD merupakan upaya untuk membantu
meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah, telah mampu membuka daerah
terisolir dan mempersempit kesenjangan antar wilayah, sehingga makin membuka
akses transportasi dan komunikasi yang pada akhirnya dapat meningkatkan roda
perekonomian daerah
.
TMMD
Tahap I Reguler 88 Tahun 2012 di Desa Gongseng berlangsung selama 21 hari
dari tanggal 23 Mei 2012 sampai dengan 12 Juni 2012. Selama berlangsungnya TMMD
menurut Dan Satgas Letkol Ranud setiap hari mengerahkan tenaga
sejumlah 285 orang yang terdiri dari tim penyuluh, SSK, masyarakat, Tagana, dan
TNI/POLRI. Hasilnya, fisik berupa pengaspalan jalan 1.200. meter
dan lebar 3 meter, jembatan plat beton 1 buah, gorong-gorong, 2 lokasi, dan
perbaikan jalan 6.000 meter dan lebar 3 meter.
Adapun
hasil non fisik antara lain meliputi, penyuluhan PPBN, program bhakti TNI KB
dan kesehatan, penyuluhan anatomi terorisme, penyuluhan hukum, Kamtibmas dan
bahaya Narkoba, wajar Diknas 9 tahun, tenaga kerja , kependudukan, perijinan
dan pajak daerah, dialog interaktif TMMD Reguler ke -88 TA 2012, donor darah dan
pemutaran film. Adapun anggaran dari TNI Rp.108. 804.400,00, APBD Provinsi Jawa
Tengah Rp. 125.000.000,00, APBD Kabupaten Pemalang Rp. 375.000.000,00.
Usai
upacara dilanjutkan dengan peninjauan lokasi fisik yakni jalan, rehab rumah
tidak layak huni, dan jembatan besi.(Yp/009)
Kamis, 31 Mei 2012
TMMD Dibuka di Desa Kejene
Ditulis oleh Radar Tegal
Wednesday, 23 May 2012
RANDUDONGKAL - Rabu
(23/5) kemarin, Dandim 0711 Pemalang membuka kegiatan TMMD Reguler TA 2012
Sengkuyung di Desa Kejene, Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang. Dalam
upacara pembukaan TMMD Danrem 071 hadir sebagai komandan upacara. Hadir pula
Bupati Pemalang H Junaedi SH MM didampingi Wakil Bupati M Agung W ST dan
jajaran SKPD. “TMMD dilakukan di Desa Gongseng Kecamatan Randudongkal
melaksanakan kegiatan program TNI Manunggal Membangun Desa regular tahun
anggaran 2012, berdasarkan Surat Perintah Danrem 071 Wijaya Kusuma/WK Nomer STR
/78/2012 Tanggal 27 April 2012, tentang
melaksanakan operasi TMMD reguler ke 88 di wilayah Kodim 0711 Pemalang dan
Kodim 0712 Tegal serta sengkuyung yang tidak mendapat TMMD Reguler TA 2012,”
demikian sambutan Komandan Kodim 0711 Pemalang Letnan Kolonel Arhanut Rohim
Setiawan RW saat membacakan laporan kegiatan TMMD dihadapan Danrem 071 Wijaya
Kusuma Kolonel Inf Cecep R Mujono M.Sc selaku Komandan Upacara dan para tamu undang di lapangan Desa Kejene Kecamatan
Randudongkal.
Ia menyampaikan,
kegiatan ini akan di laksanakan kurang lebih 21 hari dengan sarana pekerjaan
antara lain pengaspalan jalan sepanjang 1200 meter lebar 3 meter serta membuat
jembatan dengan plat beton satu lokasi, pembuatan gorong – gorong 2 lokasi
sebagai sarana tambahan melakukan perbaikan jalan sepanjang 600 meter lebar 3
meter.
Kegiatan non fisik
diantaranya penyuluhan PPBN, Program bakti TNI KB dan kesehatan , penyuluhan
hukum, penyuluhan kamtibmas dan bahaya narkoba, wajar dikdas 9 tahun,
penyuluhan peningkatan dan pengembangan jaringan kerja sama koperasi , kegiatan
penghijauan, pertanian, perkebunan, dan pembangunan berwawasan lingkungan.
Penyuluhan tenaga kerja, kependudukan , perizinan dan pajak daerah. Dialog
interaltif TMMD Reguler TA 2012, donor darah, penyuluhan pola hidup bersih dan
sehat, penyuluhan layanan mobil larasita dan partisipasi massa , dan kegiatan
ahkir diadakan pemutaran Flm di malam terakhir.
Danrem 071 Wijaya
Kusuma Kolonel Inf Cecep R Mujono M.Sc mengutarakan, berharap dengan pembukaan
TMMD ke 88 yang akan dikerjakan 21 hari nanti bisa berhasil berdaya guna baik
peningkatkan dan perbaikan kehidupan sosial di lingkungan masyarakat. “Sebagai
mana kita ketahui bahwa program TMMD ini merupakan Program kerja sama lintas
sektoral antara TNI, POIN , kementrian/lembaga pemerintah dan pemerintah non
kementerian Daerah serta komponen bangsa lainnya yang dilaksanakan secara
terpadu dan berkesinambungan dalam upaya membantu meningkatkan akselerasi
pembangunan daerah," sambungnya.
Sedangkan proses
perencanaan TMMD selalu di awali dengan melibatkan berbagai Intansi dan
masyarakat serta serta disusun melalui sistem Bottom up planning, sehingga
dapat mewadahi aspirasi dan kepentingan masyarakat di daerah masing–masing.
Program ini telah di bahas sebelumnya pada rapat koordinator teknis TMMD di
kementerian pertanian RI pada bulan lalu yang melibatkan seluruh staf
penanggungjawab operasional TMMD dan ketua tim Asisten kementerian dan lembaga
pemerintah dan non pemerintah kementrian serta pemerintah daerah kab/kota untuk
penyelenggara program TMMD.
Untuk itu dengan
adanya program TMMD ke 88 hendaknya dapat tercapai secara optimal sehingga
dapat membantu tugas pemerintah dalam mewujudkan percepatan pembangunan daerah.
Maka pembangunan Instruktur sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
masyarakat di daerah dapat terpenuhi dengan harapan mampu meningkatkan roda
ekonomi daerah. “Melalui program TNI manunggal membangun Desa, kita tingkatkan
Sinergitas kegiatan dan kerja sama antara TNI , Polri, lembaga , kementerian,
lembaga pemerintah non kementerian pemerintah daerah dan segenap komponen
masyarakat untuk mewujudkan percepatan pembangunan pedesaan menuju masyarakat
damai dan sejahtra,” ujarnya. (nur)
Selasa, 27 Maret 2012
Perbaikan Jembatan Gongseng Didesain
Ditulis oleh Radar Tegal | |
Friday, 23 March 2012 | |
PEMALANG – Upaya perbaikan Jembatan Gongseng
di Kecamatan Randudongkal,Pemalang yang akan dilakukan oleh pemerintah
daerah, sekarang ini baru memasuki tahap pembuatan desain.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pemberdayaan
Ekonomi dan Sarana Prasarana Pedesaan di Bapermas KB Puji Sugiarto
selaku Satuan Kerja (Satker) Pemangku PNPM Mandiri Pedesaan, kemarin.
“Perbaikan Jembatan Gongseng akan segera dilakukan dan untuk sekarang masih dalam tahap pembuatan desain baru,” katanya.
Menurutnya,
upaya perbaikan jembatan itu utamannya pada bagian yang rusak yaitu
pada tiang penyangganya yang mengalami patah akibatnya terkena derasnya
air sunggai asat turumn hujan lebat. Berdasarkan hasil pengecekan
tingkat kerusakan Jembatan Gongseng masuk kategori rusak sedang, karena
hanya pada penyangga jembatan, sehingga tidak perlu adanya pembongkaran
secara total.
Puji
menjelaskan, rusaknya Jembatan Gongseng akibat terkena derasnya air
sungai. Sebelumnya oleh tim pelaksana pembangunan sudah dilakukan
analisis lingkungan. Seperti analisis air sunggai yang ada, baik saat
air surut dan saat air besar akibat hujan deras. Namun demikian, karena
musibah akibat bencana alam maka sulit terpantau, sehingga rusaknya
jembatan itu diluar jangkuan manusia.
“Menganalisis lingkungan sudah kita lakukan, tapi karena ada musibah maka jembatan itu jadi rusak,” tandasnya.
Disinggung
mengenai besarnya anggaran pihaknya belum bisa menjelaskan secara
pasti soal angkanya karena masih dalam proses perencanaan gambar dan
angarannya. (apt
|
Selasa, 13 Maret 2012
KOMPAS edisi selasa 13 Maret 2012 Memuat berita Amblesnya jembatan kali Rambut Akibat hujan
Berita Amblesnya Jembatan Kali Rambut yang terletak di Desa Gongseng Kec.Randudongkal-Pemalang
Jembatan kali Rambut yang merupakan Penghubungwilayah kecamatan Randudongkal, kabupaten pemalang dengan kecamatan warureja, kabupaten tegal jawa tengah, yang baru 2 bulan dibangun Ambles tergerus banjir yang disebabkan hujan lebat, tapi apakah semua ini murni akibat banjir dan bagaimana dengan pembangunannya, padahal jembatan ini merupakan akses utama dari desa gongseng, dengan rusaknya jembatan tersebut Desa gongseng sekarang terisolir, dalam hal ini saya berfikir siapa sebenarnya yang harus bertanggung jawab?, dibalik itu semua antara siapa yang harus disalahkan untuk semua ini, yang jelas ini adalah musibah bagi warga Desa Gongseng.
Kamis, 19 Januari 2012
Bupati Resmikan Jembatan Gelagar Besi Desa Gongseng
Ditulis oleh Radar Tegal
Friday, 13 January 2012
RANDUDONGKAL
– Bupati Pemalang H Junaedi SH MM di Desa Gongseng Kecamatan Randongkal,
Jumat (13/1) kemarin meresmikan pembangunan jembatan gelagar besi
hasil program PNPM Mandiri Perdesaan Integrasi tahun 2011.
Acara
peresmian ditandai dengan pemotongan melati dan penandatanganan prasasti. Dalam
acara itu banyak dihadiri oleh pejabat daerah selain bupati, juga Camat
Randudongkal Sunaryo SIP, Kepala DPU, Bapermas KB, Bappeda, Dindikpora, Dinkes
dan Kepala Diskoperindag serta sejumlah pejabat lainnya termasuk Muspika
setempat.
Bupati
Pemalang H Junaedi SH MM dalam sambutannya merasa bangga dan gembira setelah
melihat pembangunan jembatan gelagar besi di Desa Gonseng. Menurut bupati,
pembangunan jembatan tersebut merupakan sarana penghubung antara Kabupaten Pemalang
dengan Kabupaten Tegal yaitu penghubung Desa Gonseng dengan Dukuh Cipero
Kedungjati Kecamatan Warurejo.
“Saya
merasa bangga dan gembira dengan dibangunnya jembatan ini.
Sebelumnya jika akan ke Desa Gongseng harus melewati jembatan bergoyang dan takut
jatuh, namun sekarang dengan lancar bisa dilewati mobil,” katanya.
Bupati
dalam kesempatan itu juga berpesan kepada masyarakat Desa Gongseng sebagai rasa
tangungjawab warga untuk selalu menjaga, merawat dan memafaatkan jembatan
tersebut agar bermanfaat untuk masyarakat. Termauk menjaga
keberadaannya.
“Jembatan
ini milik warga maka harus dijaga bersama sebagai bentuk rasa tanggungjawab
masyarakat,” ujarnya menambahkan agar angkutan yang melewati jembatan itu
dikendalikan jangan sampai muatannya tidak sesuai kapasitas sehingga akan
membahayakan.
Kepala
Desa Gongseng Slamet Riyanto dalam laporannya menyampaikan
pembangunan jembatan gelagar besi di desanya mulai dibangun pada bulan Juli
hingga Desember dengan swakelola dan swadaya warga melalui program PNPM
mandiri Perdesaan Integrasi. Untuk total biaya sebesar Rp 555,205 juta, yang
terdiri dari dana PNPM Mandiri Perdesaan Integrasi tahun 2011 sebesar Rp 400
juta, APBD perubahan Rp 93,750 juta dan Swadaya Rp 61,455 juta
adapun panjang jembatan itu 60 meter dan lebar 2,5 meter.
“Untuk
pemanfaatannya secara ekonomis masyarakat Desa Gonseng ini akan lebih maju dan
berkembang,” paparnya.
Sementara
itu dalam acara peresmian jembatan gelagar besi, kehadiran bupati di Desa
Gongseng disambut antusias oleh warga. Dengan membuat pagar betis, mereka
dengan penuh kegembiraan menyambut kedatangan orang nomor satu di kota ikhlas.
Termasuk sejumlah ssiwa SD Negeri Gongseng juga ikut menyambut kedatangannya.
Usai meresmikan jembatan,
Bupati memberikan nama jembatan itu jembatan gotong royong sesuai keinginan
warga desa setempat. Dan bupati dalam kesempatan juga berkenan untuk meninjau
sejumlah sarana pendidikan di SD Negeri Gongseng, SMP 1 Atap Gongseng dan PAUD
serta melaksanakan sholat Jumat bersama warag di masjid desa setempat. (apt)
Sumber : http://www.radartegal.com/index.php/Bupati-Resmikan-Jembatan-Gelagar-Besi-Desa-Gongseng.html
Editing : Fay (FGB)
berita pamsimas jateng Rabu, 26 Mei 2010 11:23
"Kata orang kebersihan itu sebagian dari iman, tetapi
mengapa di desa saya banyak orang yang masih buang air besar di sungai.”
Sebelum nikah,
saya dan istri saya berjanji bahwa dirimu hanya untukku.Tetapi kenyataannya
masih ada lelaki maupun perempuan yang buang air besar di sungai dengan
bagian tubuhnya yang bisa terlihat oleh orang lain. Ini yang menjadikan saya
tergerak untuk berubah perilaku dalam hal buang air besar.
Tawin, salah seorang peserta pemicuan di
Desa Gongseng, Kecamatan
Randudongkal Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah menceritakankebiasaan
warga yang buang air besar di sungai merupakan pemandangan yang biasa ditemui
di Desa Gongseng.
Di sungai ini pula segala kebutuhan rumah
tangga seperti mandi, cuci dan keperluan untuk air rumah tangga berbaur
menjadi satu. Ini dikarenakan sumber air
tanah jauh dan terbatas sehingga masyarakat desa harus menempuh hampir 1 Km
untuk mendapatkan air bersih.
Tawin yang dijuluki “Sule” itu kemudian terpicu membuat jamban
sederhana untuk merubah perilaku agar tidak buang air besar di sembarang
tempat. Terpicunya Tawin membuat jamban sederhana ini setelah masuknya
program Pamsimas pada 2009 di desa tersebut.
Salah satu kegiatan di desa adalah pemicuan
untuk perubahan perilaku untuk tidak buang air besar di sembarang tempat
melalui community led total sanitation (CLTS) dan salah satu peserta pemicuan itu adalah Tawin, ayah
dua anak ini berkomitmen untuk berubah perilaku dalam jangka waktu 7 hari.
Suatu jangka waktu yang paling cepat diantara peserta pemicuan.
Kenyataannya ternyata bukan 7 hari dari yang
ditargetkan namun lebih cepat yaitu 3 hari setelah pemicuan. Dengan gaya
bahasanya yang kental khas orang Pemalang, Tawin menceritakan setelah
pelatihan CLTS itu, segera ia membuat
jamban dengan bahan yang terdapat di sekitar rumah. Secara sederhana ia membuat lubang berbentuk
segi empat untuk tempat tinja, kemudian di atasnya dilapisi papan kayu dan
diberi lubang untuk jalan masuk tinja.
Tidak lupa pula diberi tutup lubang tersebut
agar lalat tidak masuk ke tinja. Agar tidak terlihat orang kemudian dibuat
rumah atau dinding penutup yang terbuat dari anyaman bambu.
Sederhana dan murah namun dapat menghindari
lalat membawa tinja yang dapat mengakibatkan pencemaran makanan maupun sakit
Diare.
Kebanggaan Tawin itupun berlanjut setelah
membuat jamban sederhana, ternyata sebelum dia dan keluarganya memanfaatkan
jambannya, ada tamu tetangganya yang datang dari Jakarta kebingungan mencari
jamban ketika akan buang air besar. Akhirnya jamban milik Tawin jadi pilihan
tamu itu. Dengan bangga ia mempersilahkan jambannya dipakai.
“Kita harus punya sarana ini biar tidak
susah ketika ada tamu yang biasa buang air besar di jamban dan kita tidak
malu karena sudah memilikinya,” ungkapnya.
Anak - anak Tawin yang masih sekolah di
sekolah dasar terkadang suka meledek teman-temannya karena meraka masih buang air besar di sungai.
Ini pula yang memicu keluarga lain
untuk tidak menjadikankan sungai sebagai sarana buang air besar. (Pamsimas
Pemalang; Rita)
Sumber : http://pamsimas.org
Kantor
Pengembangan Air Minum
Ditjen Cipta Karya
Jl.
Penjernihan I no.19 F1 Pejompongan 10210
Jakarta Pusat Indonesia Telp. (021) 574 2254 Fax. (021) 574 2254
Editing : fay (FGB)
|
Rabu, 18 Januari 2012
PEMALANG - PNPM Mandiri Pedesaan dalam programnya membangun banyak sarana dan prasarana di pedesaan yang manfaatnya banyak diperlukan oleh masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan, diantaranya pembangunan pasar desa, jembatan, jalan, saluran air/talud, gedung pendidikan dan sebagainya yang terkait dengan kebutuhan dalam kehidupan bermasyarakat di pedesaan. Hasil pembangunan PNPM Mandiri Pedesaan diresmikan oleh Bupati Pemalang H. Junaedi, SH, MM.
Peresmian PNPM Mandiri Pedesaan dilaksanakan selama 4 hari berturut-turut dan pada Jum’atkemarin (13/1), di Desa Gongseng Kecamatan Randudongkal merupakan hari ketiga, telah diresmikan Jembatan Gelagar Besi yang menghubungkan antara desa Gongseng Kecamatan Randudongkat Kabupaten Pemalang dengan Desa Cipero Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal.
Sebelum menyampaikan sambutan, Bupati telah memotong pita menandai dibukanya fungsi jembatan sebagai jalur perekonomian Desa Gongseng dan Cipero. Menurut Bupati, fungsi dan manfaat jembatan tersebut sebagai jalur perekonomian dan keluar masuk perdagangan sehingga memperlancar serta dapat meningkatkan perekonomian rakyat. Bupati meminta kepada warga masyarakat Gonseng dan sekitarnya untuk menjaga keutuhan jembatan Gelagar Besi tersebut agar tetap bermanfaat untuk keperluan masyarakat.
Bupati juga meminta kepada masyarakat dan para pengendara roda yang akan melewati jembatan Gelagar Besi, untuk membatasi tonase/muatan yang di angkut agar jembatan tidak cepat rusak. Karena kerusakan jembatan sama artinya dengan rusaknya jalur ekonomi masyarakat sekitarnya.
Usai sambutan dilanjutkan penanda tanganan prasasti di balai desa Gongseng untuk menandai telah dibukaya jembatan tersebut sebagai jalur penghubung dan perekonomian masyarakat Gongseng dan sekitarnya. Dilanjukan dengan peninjauan USB SMP Negeri 6 Bantarbolang dan gedung Paud. *kontributorHumasPemalang
Senin, 16 Januari 2012
Manfaat Menanam Pohon
Penanaman pohon dapat mengurangi dampak pemanasan global
dengan kemampuan pohon dalam menyerap emisi karbon yang merupakan penyebab
terjadinya pemanasan global
Pohon sering diartikan sebagai tumbuhan yang berbatang keras
dan besar. Ada pohon yang berbatang keras dan besar tetapi tidak berbuah yang
disebut pohon kayu seperti. pohon kayu besi, meranti, mahoni dan
sebagainya. Ada juga pohon yang berbatang keras dan besar yang menghasilkan
buah yang disebut pohon buah seperti pohon durian mangga nangka dan sebagainya.
Pohon kayu atau pohon buah tentunya sangat bermanfaat bagi
kehidupan manusia. Manfaat pohon beberapa diantaranya adalah :
1. Manfaat
estetis (keindahan), pohon memiliki beberapa bentuk tajuk yang khas, sehingga
menciptakan keindahan tersendiri. Oleh karena itu, apabila di susun secara
berkelompok dengan jenis yang sama pada masing-masing kelompok dapat
menciptakan keindahan atau suasana yang nyaman. Struktur bangunan tanpa di
imbangi dengan pohon, akan terasa gersang, sebaliknya apa bila di sekitarnya di
tanami pohon serta di tata dengan baik akan nampak hijau dan asri.
2. Manfaat
Orologis, akar pohon dan tanah merupakan satu kesatuan yang kuat,
sehingga mampu mencegah erosi atau pengikisan tanah
3. Manfaat
Hidrologis, dalam hal ini di maksudkan bahwa tanaman pada dasarnya
akan menyerap air hujan. Dengan demikian, banyaknya kelompok pohon-pohon akan
menjadikan daerah sebagai daerah persediaan air tanah yang dapat memenuhi
kehidupan bagi manusia dan makhluk lainnya
4. Manfaat
Klimatologis, dengan banyaknya pohon, akan menurunkan suhu setempat,
sehingga udara sekitarnya akan menjadi sejuk dan nyaman. Maka, kehadiran
kelompok pohon-pohon pelindung sangat besar artinya.
5. Manfaat
Edaphis, ini manfaat dalam kaitan tempat hidup binatang.
Dilingkungan yang penuh dengan pohon, satwa akan hidup dengan tenang karena
lingkungan demikian memang sangat mendukung.
6. Manfaat
Ekologis, lingkungan yang baik adalah seimbang antara struktur
buatan manusia dan struktur alam. Kelompok pohon atau tanaman, air, dan
binatang adalah bagian dari alam yang dapat memberikan keseimbangan lingkungan.
7. Manfaat
Protektif, manfaat protektif adalah manfaat karena pohon dapat
memberikan perlindungan, misalnya terhadap terik sinar matahari, angin kencang,
penahan debu, serta peredam suara. Disamping juga melindungi mata dari silau.
8. Manfaat
Hygienis, adalah sudah menjadi sifat pohon pada siang hari menghasilkan O2
(oksigen) yang sangat di perlukan oleh manusia, dan sebaliknya dapat menyerap
CO2 (karbondioksida) yaitu udara kotor hasil gas buangan sisa pembakaran. Jadi
secara hygienis, pohon sangat berguna bagi kehidupan manusia.
9. Manfaat
Edukatif, berbagai jenis pohon yang ditanam merupakan laboratorium alam karena
dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar mengenal tanaman dan berbagai aspek.
untuk itu mari kita semua menanam pohon untuk
hijaukan desa lingkungan kita dan selamatkan bumi kita.
salam fgb
Pemanjatan Tebing Gajah
dilakukan oleh:
Upl Mpa Unsoed
- Nama : Gunung Gajah
- Letak : Kab.Pemalang,Jawa Tengah
- Desa terdekat : Desa Gongseng, Kec. Randudongkal
- Dinding yang dapat dipanjat : Sisi Barat Laut, Barat, Barat Daya, dan Selatan
- Panjang Jalur : + 150 m (dinding selatan, 2004)
- Jenis batuan : Andesit
Tebing gajah yang terletak di Kab, Pemalang menjadi medan latihan calon atlet ES V, guna persiapan menuju Carstenz Pyramid. Berjumlah 6 orang, tim berangkat menuju Desa Gongseng, Kec, Randudongkalpada tanggal 7 November 2011. Setelah ramah tamah bersama aparat desa dan melakukan survey, di hari kedua operasional tim melakukan pemanjatan di dinding barat,menggunakan jalur pe manjat terdahulu yang pernah memanjat. Di hari ketiga, R.Lazuardi selaku tim independent menyusul tim, dan setelah dievaluasi jaluryang kami panjat terlalu sulit untuk memenuhi targetan, akhirnya pada siang hari kami memutuskan untuk memanjat jalur yang dinding nya menghadap kebarat laut. Hari itu tim membuat flyingcamp pada pitch pertama.
Pada hari selanjutnya, tim pemanjat yang mencapai picth pertama bergantian menjadi tim pendukung, dan tim pendukung menjadi tim pemanjat. Ketingian demi ketinggian berhasil ditambah tim, hingga hari ke 6 operasional tim telah mencapai targetan dan memutuskan untuk turun dan beristirahat menuju Desa Gongseng hal menarik ya ng tim temui di desa ini, terdapat papan boulder di salah satu sekolah dasar. Secara administratif, Desa Gongseng masuk ke dalam Kecamatan Randudongkal, tetapi akses termudah menuju desa ini harus memutar melalui Kab. Tegal, dikarenakan jalan yang buruk jika harus me lewati hutan menuju Kecamatan Randudongkal.
video melewati jembatan gantung ( sekarang jembatan gelagar besi)
http://www.youtube.com/watch?v=0uKsGAti984&feature=related
http://www.youtube.com/watch?v=0uKsGAti984&feature=related
Langganan:
Postingan (Atom)